JAKARTA, MP - Sebanyak 1.395 penerangan jalan umum (PJU) di wilayah Jakarta Utara
diketahui dalam kondisi padam. Kondisi ini tentu saja sangat
membahayakan pengendara terutama pada malam hari. Jika hal ini terus
dibiarkan bukan tidak mungkin dapat menyebabkan timbulnya korban jiwa.
Padamnya
PJU di wilayah Jakarta Utara antara lain disebabkan, getaran, jaringan
kabel, kerusakan komponen, utilitas bawah tanah, dan vandalisme.
Kepala
Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Utara, Remulsi Napitupulu
mengatakan, pihaknya mencatat sejak Desember 2011 hingga Mei 2012
terdapat 13.483 PJU yang padam. Sebanyak 12.088 diantaranya telah
diperbaiki. Sedangkan sisanya sebanyak 1.395 PJU masih padam dan akan
diperbaiki secara bertahap. "Ribuan PJU yang padam itu tersebar di enam
kecamatan yang ada di Jakarta Utara. Semuanya akan kami perbaiki secara
bertahap," ujar Remulsi, Selasa (26/6).
Perbaikan PJU di Jakarta
Utara, kata Remulsi, lebih mengedepankan aduan dari masyarakat daripada
mensurvei dengan berpatroli memonitoring lampu yang padam dan rusak.
"Sekarang masyarakat lebih peduli dengan padamnya lampu, sehingga
petugas langsung memperbaiki lampu berdasarkan aduan dari masyarakat,"
katanya.
Ia mengakui, seluruh lampu yang padam itu tidak
sepenuhnya dapat terlayani dan diperbaiki dengan baik. Sebab, dari tiga
hingga empat aduan masyarakat mengenai PJU yang padam per kecamatan,
hanya mampu dicover tiga aduan saja. Sisanya akan diperbaiki secara
bertahap. "Tentunya hal ini dikaitkan dengan kemampuan personil dan
komponen kami. Karena masing-masing kecamatan hanya ada dua petugas yang
melayani aduan tersebut, sehingga belum mampu semuanya dicover. Selain
itu, anggaran perawatan untuk enam bulan hanya Rp 200 juta per
kecamatan. Padahal, idealnya Rp 1 miliar. Ini juga kendala bagi kami,"
ucapnya.
Rencananya, dikatakan Remulsi, tahun depan, Kepala Dinas
Perindustrian dan Energi DKI Jakarta akan membuat program penggantian
lampu dan jaringan besar-besaran, seperti pemakaian lampu LED dan tenaga
surya, sehingga bisa menghemat listrik 50 persen namun tidak mengurangi
kualitas cahaya dan juga usia lampu menjadi lebih lama. "Minimal
pemasangan lampu tersebut berada di jalan protokol. Selain itu juga ada
pemasangan kamera CCTV dan penyediaan mobil tangga untuk operasional
perbaikan lampu," ungkapnya.
Pantauan wartawan
saat malam hari, di beberapa ruas jalan terlihat sejumlah lampu PJU
yang kondisinya padam maupun redup. Di antaranya di Jl Pegangsaandua dan
Jl Inspeksi Kali Sunter. Hal ini tentu saja menyebabkan kondisi jalan
menjadi gelap serta jarak pandang yang terbatas.
Rizal (25) salah
seorang pengendara yang kerap melintasi Jl Inspeksi Kali Sunter saat
malam hari mengatakan, dirinya merasa khawatir saat melintas di jalan
tersebut. "Kalau malam di sini gelap, bahkan lampu motor saya lebih
terang dibanding lampu jalan. Saya harap intansi terkait memperbaiki
lampu PJU yang padam maupun redup agar pengguna jalan merasa aman dan
nyaman saat berkendara," tandasnya.