Bogor - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, meminta
ratusan sopir angkot yang berunjuk rasa untuk bersabar. Pemerintah Kota
Bogor masih mengevaluasi penerapan sistem satu arah yang diberlakukan
sejak awal April ini.
Ditemui usai menerima aspirasi pendemo, Bima Arya mengatakan sistem
satu arah merupakan langkah awal reformasi angkutan kota. Penataan
angkutan kota harus melalui kajian dan pembahasan lintas sektor meliputi
DPRD, dinas terkait dan Organda.
"Bagaimanapun harus sabar. Ini diputuskan melalui kajian, pembahasan
dengan dewan, dinas dan organda," kata Bima di Balai Kota Bogor, Kamis
(28/4).
Setelah sistem satu arah penataan angkot di Kota Bogor akan melalui
beberapa tahapan. Yakni rerouting dan konversi angkot menjadi bus. Bima
mengimbau, para ankot berunjuk rasa secara wajar. Ia menerima laporan
ada 15 angkot yang dirusak selama demo kemarin.
"Segera tadi rapat diputuskan untuk percepatan rerouting
secara terbatas pada 13 trayek angkot yang terdampak SSA. Akan ditata
ulang supaya tidak berhimpitan. Tetapi harus sabar ini ada prosesnya,"
kata dia.
Sementara itu, koordinasi aksi mogok angkot Empay Supriadi mengaku
para sopir angkot sepakat tidak akan beroperasi kembali sebelum pemkot
mau membatalkan kebjikan SSA. "Ia rencananya pak wali mengajak bertemu.
Tapi, kami tetap berpendirian tidak akan beroperasi sebelum ada
keputusan," tambahnya.
Hingga saat ini, beberapa perwakilan sopir angkot masih melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kota Bogor.(bsc)