BANGKALAN, MP - Badan Pertanahan Nasional (BPN) atau yang kini disebut Agraria Tata
Ruang (ATR) Kabupaten Bangkalan harus bekerja ekstra keras lantaran
hanya memiliki enam juru ukur tanah dengan ribuan hektar tanah yang
harus diukur setiap tahunnya.
Akibatnya, program Proyek Operasi Nasional (Prona) tahun 2016
sebanyak empat ribu bidang tanah yang tersebar di 20 desa akan berakhir
pada 20 Agustus. Sementara pekerjaan masih rampung 90 persen.
"Kami hanya punya enam juru ukur tanah. Terpaksa pakai jasa tiga
petugas administrasi yang diterjunkan untuk diperbantukan. Tapi kami
optimis prona bisa selesai," ungkap Kepala ART/BPN Bangkalan Winarto,
Minggu (14/8/2016).
Pekerjaan para juru ukur tanah ART/BPN Bangkalan itu dipastikan semakin berat di tahun 2017.
Pasalnya, jumlah bidang tanah yang harus diukur bertambah sebanyak 15
ribu bidang tanah atau meningkat 300 persen dari Prona tahun 2016.
"Kami bukan mengeluh namun kenyataannya demikian. Dengan bertambahnya
jumlah bidang tanah, jelas kami kekurangan tenaga," jelasnya.
Idealnya, lanjut Winarto, 15 ribu bidang tanah dikerjakan oleh 36
orang. Di mana satu petugas mampu mengukur 7 hingga 10 bidang tanah
dalam sehari.
Badan Pertanahan Nasional Bangkalan Krisis Juru Ukur
Written By Metropost on Minggu, 14 Agustus 2016 | 16.54
Label:
Jatim